Foto: liga-indonesia.id
Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana menggulirkan kembali Liga 1 2019 pada bulan Mei setelah pemilihan Presiden. LIB masih harus berkoordinasi dengan PSSI.
Liga 1 2018 telah berakhir. Persija Jakarta keluar sebagai juaranya. Sementara runner-up dan peringkat ketiga diraih oleh PSM Makassar dan Bhayangkara FC.
CEO LIB Tigor Shalom Boboy mengungkapkan pihaknya akan lebih dulu menggelar evaluasi terkait perjalanan Liga 1 musim ini. LIB memiliki rencana memutar kembali kompetisi setelah Pilpres 2019, yang digelar 17 April mendatang. Pertimbangannya adalah menghindari bentrok dengan massa kampanye.
"Ini kan ada proses yang kami jalani, ada evaluasi, ada laporan dari PSSI, dalam waktu dekat kami akan bertemu PSSI, termasuk rencana kompetisi tahun depan," ujar Tigor di Jakarta, Senin (10/12/2018).
"Karena kami tidak bisa lepas begitu saja, ada agenda lain, Tapi kami punya perencanaan itu setelah pilpres," katanya menambahkan.
Tapi, Tigor menegaskan LIB akan menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI. LIB hanya mengajukan rekomendasi.
"Karena kami tahu mungkin ada kalender yang belum selesai (Piala Indonesia), kami belum tahu selesainya kapan. Kemudian ada pramusim, ada masa kampanye, kami punya ketakutan sebenarnya apakah itu diizinkan atau tidak," kata Tigor.
"Daripada ada ketidakpastian, paling aman menurut kami itu setelah pilpres. Itu pun kami bicarakan dengan PSSI," tuturnya.
Liga 1 2018 telah berakhir. Persija Jakarta keluar sebagai juaranya. Sementara runner-up dan peringkat ketiga diraih oleh PSM Makassar dan Bhayangkara FC.
CEO LIB Tigor Shalom Boboy mengungkapkan pihaknya akan lebih dulu menggelar evaluasi terkait perjalanan Liga 1 musim ini. LIB memiliki rencana memutar kembali kompetisi setelah Pilpres 2019, yang digelar 17 April mendatang. Pertimbangannya adalah menghindari bentrok dengan massa kampanye.
"Ini kan ada proses yang kami jalani, ada evaluasi, ada laporan dari PSSI, dalam waktu dekat kami akan bertemu PSSI, termasuk rencana kompetisi tahun depan," ujar Tigor di Jakarta, Senin (10/12/2018).
"Karena kami tidak bisa lepas begitu saja, ada agenda lain, Tapi kami punya perencanaan itu setelah pilpres," katanya menambahkan.
Tapi, Tigor menegaskan LIB akan menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI. LIB hanya mengajukan rekomendasi.
"Karena kami tahu mungkin ada kalender yang belum selesai (Piala Indonesia), kami belum tahu selesainya kapan. Kemudian ada pramusim, ada masa kampanye, kami punya ketakutan sebenarnya apakah itu diizinkan atau tidak," kata Tigor.
"Daripada ada ketidakpastian, paling aman menurut kami itu setelah pilpres. Itu pun kami bicarakan dengan PSSI," tuturnya.