iklan banner

Pesona Indonesia Tondano, Bukan Hanya Sekedar Bunaken Saja

Tak diragukan lagi jika Sulawesi Utara telah menjadi ikon pariwisata Indonesia yang mendunia. Terlebih keberadaan Bunaken yang menjadi magnet bagi wisatawan untuk mengunjungi Sulawesi Utara.
Tapi, Sulawesi Utara bukan sekedar Bunaken saja. Tondano yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Minahasa juga menyimpan keindahan wisata yang tak kalah menariknya dibanding wilayah lain yang ada di Sulawesi Utara.
Letak Tondano cukup dekat dari Kota Manado, sehingga dapat diakses dengan mudah. Apa saja keindahan yang ada di Tondano? Berikut objek wisata yang bisa kita jumpai di Tondano:

Danau Tondano
Danau terluas di Sulawesi Utara sekaligus ikon dari Tondano. Danau ini diapit berbagai pegunungan, yakni Gunung Kaweng, Gunung Lembean, Gunung Masarang, dan Bukit Tumpusu. Sehingga memiliki pemandangan menakjubkan. Memiliki ukuran mencapai 42,78 kilometer kubik atau sekitar 4.278 hektar dengan suasana yang sejuk.
Di bibir danau biasanya terlihat pemandangan masyarakat sekitar yang sedang memancing. Karena danau ini memang menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan air tawar.

Sumaru Endo
Terletak di desa Leleko, Remboken, Sumaru Endo adalah resort yang berada di tepian Danau Tondano. Sumaro Endo memiliki daya tarik tersendiri, karena memiliki tempat pemandian air panas dan Danau Tonadano menjadi latar belakang pemandangan yang memesona. Tempat ini pas untuk rekreasi bersama keluarga. Harga tiket masuknya pun cukup terjangkau.

Benteng Moraya
Masih di kawasan tepian Danau Tondano, Benteng Moraya menjadi incaran para wisatawan. Pesona Benteng Moraya masih menggoda, keindahan alam dan pegunungannya bersatu dengan Danau Tondano. Banyak wisatawan, terutama remaja, menjadikan tempat ini spot untuk berswafoto. Karena dari sisi manapun pemandangan di kawasan ini sangat indah. Dulunya Benteng Moraya dijadikan tempat pertahaan terakhir pasukan Minahasa dalam pertempuran melawan Belanda.

Desa Pulutan
Sebuah desa di Kabupaten Minahasa yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari hasil kerajninan keramik. Desa wisata ini bisa menjadi tujuan bagi siapapun yang ingin berburu buah tangan khas Minahasa. Para pengrajin Desa Pulutan biasa menghasilkan 10 hingga 50 keramik yang harganya bisa mencapai lebih dari Rp2,5 juta untuk satu keramik.