Sinto Sinto Gendeng
Muridnya sableng? Gurunya gendeng?
Foto: Lifelike Pictures
Siapa yang udah nunggu-nunggu film Wiro Sableng?
Sabar Gan, film Wiro Sableng akan segera tayang hari Kamis ini, 30 Agustus 2018 di bioskop kesayangan Agan! Tepatnya hari, 27 Agustus 2018, ini baru aja berlangsung Press Screening dan Press Conference film Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan. Selain dihadiri oleh media, para casts dan beberapa kru juga turut hadir dalam acara hari ini.
Film Wiro Sableng yang diproduksi oleh Lifelike Pictures ini jadi film Asia Tenggara pertama hasil co-produksi dengan studio film kenamaan Hollywood, 20th Century Fox. Indonesia patut berbangga bukan? Hal ini tentunya dengan tujuan untuk menghibur serta memuaskan para penonton dan penggemar film Indonesia dengan tokoh superhero alias pahlawan asli Indonesia.
Foto: Lifelike Pictures
Film ini diangkat dari novel karya Alm. Bastian Tito yang terdiri dari 185 buku, tentunya dengan mengusung genre Action Fantasy dan dibumbui komedi sesuai dengan karakter Wiro Sableng sendiri. Seluruh aksi superhero asli Indonesia ini merupakan adegan pencak silat yang dikoreografikan oleh Yayan Ruhian, yang juga berperan sebagai salah Mahesa Birawa di film ini. Selain beragam jurus yang turut ditampilkan dalam film berdurasi 123 menit ini, menurut Yayan, gerakan pencak silat yang ditampilkan juga bukan hanya yang menarik tapi juga mudah untuk diikuti oleh anak muda.
Foto: Lifelike Pictures
Selain hasil koreografi Yayan Ruhiaann, ia juga memadukan dengan fantasi khas Nusantara bersama Adrianto Sinaga (Anto) selaku Production Designer. Anto bekerjasama dengan Chris Lie dari Caravan Studio, merancang 300 kostum dan 150 senjata yang digunakan dalam film.
Foto: Lifelike Pictures
Untuk proses produksi sendiri, dimulai dari bulan Februari 2017 di mana proses pra-produksi berlangsung selama 6 bulan, dilanjutkan ke proses syuting atau pengambilan gambar selama 4 bulan di beberapa lokasi di Indonesia. Setelah itu, untuk proses paska-produksi berlangsung selama 9 bulan sehingga total proses pembuatan film Wiro Sableng ini memakan waktu lebih kurang 1,5 tahun. Sedangkan untuk total kru, selama proses pembuatan film ini melibatkan total 977 kru dan pemain. Banyak banget ya Gan yang membantu mewujudkan film superhero asli Indonesia ini!
Foto: Lifelike Pictures
Salah satu tantanganya adalah karena film ini menyajikan genre fantasi, maka dukungan Computer-Generated Imagery (CGI) sangat dibutuhkan untuk menghasilkan Visual Effects (VFX) yang mendukung kesan fantasi di film ini. Sebanyak 93 VFX artist asli Indonesia turut terlibat dalam film ini sehingga bisa mewujudkan Visual Effects yang cukup sempurna dan memanjakan mata para penonton. Intinya, CGI Indonesia udah naik level!
Foto: Dok. Pribadi
Ternyata Gan, sejak awal Produser Film Wiro Sableng, Sheila Timothy merencanakan kalau Wiro Sableng ini bukan hanya film aja, tapi jadi sebuah universe, sehingga Wiro Sableng sendiri jadi IP (intellectual property) lokal yang bisa diwujudkan dalam beragam kreasi. Misalnya karakter Wiro Sableng dalam game AoV sampai adanya exhibition Wiro Sableng Experience dari tanggal 28 Agustus-2 September 2018 di Food Society, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Buat Agan yang udah nggak sabar buat nonton film Wiro Sableng, tiket pre-sale udah dijual loh di bioskop-bioskop Indonesia dan film ini akan tayang hari Kamis, 30 Agustus 2018. Segera pesan tiket Agan dan rasakan pengalaman nonton film Indonesia yang beda dari yang lain.
Sinopsis:
Nusantara, abad ke-16, Wiro Sableng (Vino G Bastian), seorang pemuda, murid dari pendekar misterius bernama Sinto Gendeng (Ruth Marini), mendapat titah dari gurunya untuk meringkus Mahesa Birawa (Yayan Ruhian), mantan murid Sinto Gendeng yang berkhianat. Dalam perjalanannya mencari Mahesa Birawa, Wiro terlibat dalam suatu petualangan seru bersama dua sahabat barunya Anggini (Sherina Munaf) dan Bujang Gila Tapak Sakti (Fariz Alfarazi). Pada akhirnya Wiro bukan hanya menguak rencana keji Mahesa Birawa, tetapi juga menemukan esensi sejati seorang pendekar.